Panduan Lengkap Kode HS untuk Pemula

CaptainBiz: Panduan Lengkap Kode HS untuk Pemula

Perdagangan internasional yang semakin berkembang perlu diiringi dengan pemahaman tentang harmonized system code atau kode HS dan peranannya dalam proses impor dan ekspor. Jika Anda baru saja ingin melakukan kegiatan impor dan ekspor, mungkin istilah mengenai kode HS masih terasa agak asing di telinga Anda. Banyak pihak yang mempercayai bahwa kode HS merupakan faktor penting bagi perusahaan yang ingin melakukan perdagangan antar negara.

Namun, bagi pemula, memahami kode HS mungkin dapat terasa rumit dan membingungkan. Padahal kode HS dapat membantu proses kelancaran bisnis Anda di berbagai negara. Jika Anda memiliki kebingungan dalam memahami kode HS, Anda tidak perlu khawatir lagi. Blog ini akan menjadi panduan terlengkap bagi pemula yang ingin mempelajari tentang seluk beluk kode HS. Mari kita pelajari tentang kode HS bersama dan jadikan pemahaman ini kunci sukses bagi kelancaran bisnis Anda di pasar internasional.

Apa itu kode HS?

Harmonized system code atau yang biasa dikenal dengan kode HS adalah daftar dasar penggolongan atau pengelompokan barang yang menjadi rujukan untuk menentukan tarif bea masuk tiap barang impor maupun ekspor. Ketentuan lainnya yang berlaku untuk suatu jenis produk tertentu juga mengacu pada sistem penggolongan ini. Kode HS juga mencakup penentuan besarnya cukai dan pajak yang harus dibayarkan kepada negara. Dasar penggolongan ini dibuat secara sistematis dan berfungsi untuk mempermudah pelaku usaha dalam melakukan transaksi perdagangan dan pengangkutan barang secara global. Selain itu, kode HS juga penting untuk dipahami pelaku usaha karena dapat membantu mereka mempersiapkan dokumen apa saja yang harus dipenuhi agar sesuai dengan regulasi tiap jenis barang ekspor maupun impor.

Peran kode HS dalam ekspor dan impor

Sekarang Anda sudah memahami pengertian dari kode HS. Kini saatnya kita membahas mengenai peranan kode HS dalam kegiatan ekspor dan impor. Kode HS memainkan beberapa peran penting dalam kegiatan impor dan ekspor, seperti:

  • Klasifikasi dan identifikasi barang

Sebelum Anda hendak mengirimkan produk Anda ke negara tujuan, ada baiknya untuk mengklasifikasikan produk Anda terlebih dahulu. Kode HS dapat membantu Anda dalam mengklasifikasikan barang-barang yang akan diperdagangkan berdasarkan karakteristiknya. Selain itu juga, kode HS dapat membantu proses identifikasi barang dan proses ketika barang Anda telah sampai di negara tujuan. Dengan menggunakan kode HS yang sesuai dengan produk Anda, pihak berwenang di pelabuhan dan perbatasan pun tidak akan mempersulit proses masuk atau keluarnya produk Anda.

Kode HS juga dapat mebantu mengidentifikasi jenis barang yang termasuk ke dalam golongan barang illegal. Dengan melacak pergerakan barang impor dan ekspor, pemerintah dapat mencegah perdagangan illegal dan melindungi konsumen. Data yang dikumpulkan berdasarkan penggunaan kode HS juga dapat dimanfaatkan untuk mengetahui statistik perdagangan internasional. Sehingga, pemerintah dan pelaku bisnis dapat memahami tren perdagangan dan dapat membuat kebijakan yang sesuai.

  • Penentuan tarif bea masuk

Setelah Anda menempuh proses klasifikasi barang, kemudian Anda perlu menentukan tarif bea masuk yang harus dibayarkan. Nah, disinilah kode HS turut memainkan peran penting. Pasalnya penentuan tarif bea masuk yang dikenakan pada barang impor ke suatu negara juga ditentukan oleh kode HS yang telah dipilih. Tarif yang ditetapkan pun tentunya berbeda-beda untuk setiap barang, karena tiap barang memiliki karakteristik yang berbeda sehingga membutuhkan kode HS yang berbeda pula. Jadi, klasifikasi kode HS yang tepat dapat mempengaruhi biaya impor barang yang sesuai dengan biaya yang perlu dibayarkan.

  • Kepatuhan regulasi

Anda pun perlu mematuhi regulasi perdagangan internasional yang berlaku di negara tujuan agar proses bisnis Anda dapat berjalan lancar dan barang Anda pun tidak akan ditahan oleh pihak bea cukai. Disinilah kode HS turut memainkan peran penting lainnya. Penggunaan kode HS yang tepat dapat membantu memastikan persyaratan dan dokumen yang dibutuhkan untuk mengimpor maupun mengekspor barang.

Memahami struktur kode HS

Kode HS terbentuk dari rangkaian angka dengan digit yang berbeda-beda di setiap negara yang menggunakannya. Jumlah digit dalam kode HS tiap negara dapat berbeda sesuai dengan kebijakan pemerintah masing-masing negara. Di Indonesia sendiri menggunakan 10 digit nomor, dimana enam digit awal dibuat oleh WOC dan berlaku secara internasional. Negara-negara di ASEAN pun sepakat membuat ASEAN Harmonized Tarif Nomenclature (AHTN) yang terdiri dari delapan digit. Jadi, kode HS yang berlaku di Indonesia ini sudah mengikuti sistem yang disepakati oleh AHTN ya! Sedangkan negara di Eropa menggunakan delapan digit untuk barang yang diekspor dari Eropa termasuk Inggris. Untuk barang yang diimpor ke Eropa dan termasuk Inggris menggunakan 10 digit penomoran.

Setelah mengetahui jumlah digit dalam kode HS, sekarang mari kita bedah lagi strukturnya. Enam digit angka terdepan yang sudah ditentukan oleh WCO merupakan 97 bab yang berlaku di perdagangan internasional. Sistem enam digit angka ini dapat diperluas menjadi sub kategori yang digunakan oleh masing-masing negara. Sistem penomoran dalam HS dibagi menjadi Bab yang terdiri dari 2 digit, pos yang terdiri dari 4-digit, dan sub-pos yang terdiri dari 6-digit.

Kode HS hanya boleh berupa angka dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Tanpa titik
  • Tanpa koma
  • Tanpa spasi
  • Tanpa tanda tanya
  • Tanpa tanda hubung

Setelah memahami strukturnya, beginilah cara membaca dan memahami makna tiap digit dari kode HS.

  • Digit pertama

Menunjukkan bagian utama dari klasifikasi, seperti jenis barang atau komponen utama

  • Digit kedua dan ketiga

Menjabarkan sub-kategori dari bagian utama yang dinyatakan oleh digit pertama

  • Digit keempat dan kelima

Menunjukkan spesifikasi yang lebih lanjut tentang material atau karakteristik barang

  • Digit keenam

Merupakan kode tambahan yang digunakan untuk tujuan tertentu, seperti negara asal atau metode produksi

Cara mendapatkan kode HS

Anda dapat menemukan kode HS melalui berbagai platform terpercaya secara online. Beberapa opsi yang dihadirkan di bawah ini sudah melalui uji coba dan sangat mudah untuk digunakan dalam pencarian kode HS.

  • Melalui situs INSW (Indonesia National Single Window)
  1. Kunjungi portal INSW di eservice.insw.go.id/
  2. Pilih menu INDONESIA NTR, kemudian pilih HS CODE INFORMATION
  3. Pada bagian kotak PARAMETER pilih BTBMI – Description in Indonesian
  4. Masukkan kata yang ingin dicari dalam Bahasa Indonesia
  5. Temukan kode HS yang memuat 8 digit angka
  6. Untuk mengetahui besarnya Bea Masuk, PPN dan PPH, geser layer ke bawah
  • Melalui portal BTKI Bea Cukai
  1. Kunjungi portal BTKI Bea Cukai di beacukai.go.id/btki
  2. Pilih menu, kemudian pilih HS Code Information
  3. Pilih Uraian Bahasa Indonesia
  4. Masukkan kata yang ingin dicari dengan menggunakan Bahasa Indonesia
  • Melalui portal Kementrian Perdagangan
  1. Kunjungi portal intrade.kemendag.go.id
  2. Pilih menu Layanan, kemudian pikih Daftar HS
  3. Jika sudah mengetahui kode HS, masukkan kode HS yang ingin dicari pada kolom pencarian
  4. Jika belum mengetahui kode HS, pilih menu Uraian Barang (Indonesia)
  5. Pada kolom sampingnya, masukkan kata kunci yang sedang dicari (nama produk)
  6. Pilih menu Lihat dan kemudian informasi terkait nomor kode HS akan dimuat berdasarkan kata kunci yang dimasukkan

Ada banyak alat bantu dan website lainnya yang dapat membantu Anda dalam mencari kode HS. Namun, pastikan sumber yang Anda gunakan adalah sumber terpercaya dan tidak menyesatkan. Tentunya Anda tidak mau kan proses kelancaran bisnis Anda jadi terhambat hanya karena salah mengklasifikasikan kode HS akibat menggunakan informasi yang tidak kredibel?

Tips untuk memilih kode HS yang tepat

Bagi pemula yang ingin memahami dan menggunakan kode HS dalam kegiatan ekspor dan impor, berikut adalah panduan dan langkah praktis yang dapat dicoba:

  • Pelajari struktur kode HS

Mulailah dengan mempelajari struktur dasar kode HS dan bagaimana menggunakannya untuk mengklasifikasikan barang. Anda juga dapat mempelajari dan mencari tahu tentang klasifikasi kode HS barang Anda melalui contoh kasus kode HS produk lain secara online. Jika barang tersebut memiliki karakteristik yang serupa, maka Anda dapat mempelajari dan menggunakan kode HS yang serupa.

  • Gunakan sumber daya online yang terpercaya

Manfaatkan sumber daya online seperti situs web Bea Cukai Indonesia atau World Customs Organization (WCO) untuk mencari kode HS yang tepat. Anda juga dapat mengacu pada BTBI sebagai sumber informasi utama untuk kode HS di Indonesia.

  • Konsultasikan dengan ahli

Biasanya Anda dapat menentukan kode HS untuk barang dengan karakteristik yang sederhana dengan mudah dibandingkan dengan barang dengan karakteristik yang lebih unik dan rumit. Jangan gunakan asumsi pribadi Anda dalam mengatasi kerumitan ini. Sebaliknya, jika Anda masih memiliki keraguan dan kebingungan maka berkonsultasilah dengan ahli klasifikasi barang. Anda juga dapat berkonsultasi dengan perwakilan dari Bea Cukai Indonesia untuk membantu proses klasifikasi.

  • Perbarui informasi secara berkala

Kode HS dapat mengalami perubahan setiap lima tahun sekali. Perubahan ini dilakukan agar klasifikasi kode HS telah sesuai dengan perkembangan industri dan perdagangan yang bergerak cepat. Jadi, pastikan untuk memperbarui informasi klasifikasi Anda secara berkala agar tetap up-to-date. Di tahun 2024 ini pastikan informasi yang Anda gunakan mengacu pada Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI) 2022.

Kesimpulan

Memahami kode HS dan perannya pada sektor impor dan ekspor sangatlah penting khususnya bagi pelaku usaha pemula di Indonesia. Dengan memahami kode HS dengan baik, diharapkan dapat memastikan kelancaran bisnis Anda, meminimalisir resiko kesalahan yang dapat terjadi, dan membuka gerbang pasar baru di kancah internasional.

FAQs

Bagaimana cara saya mempelajari kode HS sebagai seorang pemula?

Anda dapat memulai dengan memahami struktur dasar kode HS. Gunakan situs terpercaya seperti situs web Bea Cukai Indonesia atau World Customs Organization (WCO). Jika Anda memiliki keraguan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli klasifikasi barang atau dengan perwakilan pihak Bea Cukai.

Apa bedanya kode HS dengan tarif bea masuk?

Kode HS adalah sistem klasifikasi standar yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan barang yang akan diperdagangkan. Di sisi lain, tarif bea masuk adalah tarif yang dikenakan pada barang impor ke suatu negara berdasarkan kode HS. Jadi, kode HS dapat membantu menentukan besarnya tarif bea masuk yang tepat.

Bagaimana saya dapat memastikan bahwa saya menggunakan kode HS yang tepat?

Untuk memastikannya, Anda dapat melakukan penelitian dan pemahaman yang cukup tentang kode HS. Anda juga dapat mempelajarinya dari contoh kasus kode HS produk lain dan mempelajari makna dari struktur kode yang digunakan untuk produk tersebut. Pastikan untuk menggunakan sumber daya online yang tersedia yang dapat dipercaya. Terakhir, pastikan juga bahwa Anda memiliki informasi terkini tentang perubahan kode HS

author avatar
Nadira Karamina
Content writer passionate about economics, marketing, wellness, and psychology. Crafting compelling narratives to ignite minds and stir souls.

Table of Contents

Tinggalkan Balasan