MENGAPA KITA MASIH MENGGUNAKAN DOLAR AMERIKA SEBAGAI TRANSAKSI INTERNASIONAL?

MENGAPA KITA MASIH MENGGUNAKAN DOLAR AMERIKA SEBAGAI TRANSAKSI INTERNASIONAL?

Dolar Amerika Serikat (USD) dalam transaksi internasional telah mengalami perkembangan signifikan sejak awal abad ke-20. Dolar AS pertama kali digunakan dalam perdagangan lintas batas antara Amerika Serikat dan negara-negara tetangganya pada abad ke-19, meskipun belum sepenuhnya diterima sebagai mata uang internasional pada waktu itu. Ketersediaan dolar yang melimpah, baik untuk kebutuhan domestik maupun internasional, memperkuat posisinya dalam perdagangan global. Selama Depresi Hebat di tahun 1929-1939, nilai dolar sempat anjlok akibat ketidakstabilan ekonomi global. Namun, setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat muncul sebagai kekuatan ekonomi utama dengan perekonomian yang stabil dan sistem keuangan yang kokoh. Pada Konferensi Bretton Woods tahun 1944, dolar ditetapkan sebagai mata uang cadangan utama dalam sistem moneter internasional yang baru, di mana dolar dapat ditukar dengan emas sementara mata uang negara-negara lainnya terikat pada dolar.

Era Bretton Woods berlangsung dari tahun 1944 hingga 1971, dengan dolar AS menjadi mata uang cadangan internasional di bawah jaminan cadangan emas AS. Namun, pada tahun 1971, Presiden Richard Nixon mengakhiri sistem Bretton Woods ketika Amerika Serikat tidak lagi mampu memenuhi seluruh penukaran dolar menjadi emas akibat cadangan emas yang terbatas. Setelah itu, dolar mulai diperdagangkan dengan bebas di pasar valuta asing, memungkinkan nilai dolar berfluktuasi berdasarkan penawaran dan permintaan. Meskipun demikian, dolar tetap menjadi mata uang cadangan dominan yang digunakan dalam hampir 60-70% dari semua transaksi internasional dan hampir 60% dari cadangan mata uang asing dunia. Perjanjian Petro Dolar pada tahun 1973 semakin memperkuat permintaan global terhadap dolar, terutama dalam transaksi minyak internasional. Selain itu, dolar sering digunakan dalam transaksi di pasar keuangan global, baik dalam perdagangan valuta asing, pinjaman internasional, maupun investasi langsung. Selama Krisis Keuangan Global tahun 2008, dolar kembali menunjukkan stabilitasnya sebagai mata uang yang dicari dalam waktu krisis, meningkatkan permintaan terhadapnya sebagai safe-haven currency dan cadangan internasional. Meskipun mata uang lain seperti euro mulai muncul, dolar tetap menjadi mata uang utama dalam cadangan bank sentral dunia dan dalam pembentukan transaksi internasional.

Dominasi Ekonomi Dolar

Dominasi ekonomi dan kepercayaan terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) di era 2000 tetap kuat, meskipun mengalami berbagai tantangan dan perubahan dalam lanskap ekonomi global. Pada awal abad ke-21, Dolar masih mendominasi sebagai mata uang utama dalam transaksi internasional, didukung oleh stabilitas ekonomi Amerika Serikat dan peran penting dalam perdagangan global.

Pada era 2000, meskipun ada peningkatan dalam penggunaan mata uang lain seperti euro, dominasi Dolar dalam cadangan mata uang asing dan perdagangan internasional tetap tak tergoyahkan. Beberapa faktor utama yang memperkuat posisi Dolar adalah:

  1. Kekuatan Ekonomi Amerika Serikat: Amerika Serikat tetap menjadi kekuatan ekonomi terbesar di dunia dengan produk domestik bruto (PDB) yang tinggi, sektor keuangan yang berkembang, dan inovasi teknologi. Kepercayaan terhadap ekonomi AS membuat Dolar tetap menjadi pilihan utama untuk cadangan mata uang oleh negara-negara di seluruh dunia. Konsistensi dalam kebijakan moneter dan dukungan terhadap institusi keuangan juga memperkuat stabilitas Dolar.

  2. Perjanjian Petrodolar: Perjanjian tahun 1973 antara AS dan Arab Saudi, di mana semua transaksi minyak internasional dilakukan dalam Dolar, tetap menjadi faktor kunci yang mendukung dominasi Dolar. Meskipun mulai ada diversifikasi dalam transaksi energi dengan peningkatan perdagangan dalam mata uang lainnya, Dolar tetap dominan dalam transaksi minyak dan energi global, memperkuat permintaan terhadap Dolar di pasar internasional.

  3. Krisis Keuangan Global 2008: Krisis finansial global yang dimulai pada tahun 2007 dan mencapai puncaknya pada tahun 2008, menunjukkan ketahanan Dolar sebagai mata uang safe-haven. Negara-negara dan investor internasional berlomba-lomba mencari aset yang aman dan stabil, yang dalam hal ini adalah Dolar. Dolar meningkat permintaannya selama krisis karena investor merasa lebih nyaman dengan likuiditas dan keamanan yang ditawarkan oleh Dolar AS.

  4. Peran dalam Pasar Keuangan: Dolar terus memainkan peran utama dalam perdagangan valuta asing, pinjaman internasional, dan investasi langsung. Hampir 88% dari semua transaksi valuta asing melibatkan Dolar, membuatnya menjadi mata uang dominan di pasar global. Institusi keuangan global juga menggunakan Dolar untuk mengeksekusi pinjaman internasional dan transaksi di pasar saham global, memperkuat perannya dalam sistem keuangan internasional.

  5. Krisis Ekonomi Global dan Respons Kebijakan: Respons AS terhadap krisis ekonomi global, termasuk kebijakan moneter yang longgar dari Federal Reserve dan tindakan penyelamatan oleh pemerintah AS, memperkuat kepercayaan terhadap Dolar. Ini menciptakan lingkungan di mana Dolar tetap menjadi pilihan utama untuk cadangan mata uang asing, meskipun ada tantangan ekonomi dan kebijakan dari negara-negara lain.

Dolar Untuk Perdagangan Internasional

Penggunaan Dolar Amerika Serikat (USD) dalam perdagangan internasional sangat dominan dan telah menjadi standar dalam transaksi global. Sejak awal abad ke-20, Dolar AS telah memainkan peran kunci dalam memfasilitasi perdagangan antar negara, berkat stabilitas ekonomi dan kepercayaan terhadap kebijakan moneter Amerika Serikat. Berikut adalah beberapa aspek utama mengenai penggunaan Dolar dalam perdagangan internasional:

Perdagangan Internasional: Dalam perdagangan barang dan jasa, Dolar digunakan sebagai mata uang acuan untuk pembayaran internasional. Hampir 88% dari semua transaksi valuta asing melibatkan Dolar AS, yang menjadikannya mata uang utama dalam perdagangan global. Penggunaan Dolar mempermudah transaksi lintas batas, mengurangi risiko nilai tukar untuk perusahaan-perusahaan multinasional yang melakukan perdagangan internasional.

Pinjaman Internasional: Dolar juga digunakan dalam pinjaman internasional, baik oleh pemerintah maupun perusahaan. Pinjaman dalam Dolar mempermudah transaksi internasional, karena investor dan negara-negara lain merasa lebih nyaman meminjam dalam mata uang yang paling stabil dan paling banyak digunakan di pasar keuangan global. Ini menciptakan permintaan tambahan untuk Dolar, bahkan di luar Amerika Serikat.

Pasar Valuta Asing (Forex): Dolar AS adalah mata uang paling aktif diperdagangkan di pasar forex. Hampir 90% dari semua transaksi valuta asing melibatkan Dolar, baik sebagai mata uang dasar maupun mata uang kedua dalam transaksi. Ini menunjukkan dominasi Dolar dalam pasar valuta asing, yang menjadikannya mata uang referensi utama dalam perdagangan global.

Pembayaran Impor dan Ekspor: Dalam perdagangan internasional, Dolar seringkali digunakan sebagai mata uang pembayaran untuk impor dan ekspor. Negara-negara yang tidak menggunakan Dolar sebagai mata uang lokal harus menukarnya dengan mata uang lokal mereka, menciptakan permintaan tambahan terhadap Dolar.

Apakah Dolar Dapat Tergantikan?

Dolar Amerika Serikat (USD) saat ini mendominasi perdagangan internasional dan sebagai mata uang cadangan global, menjadikannya sangat sulit untuk tergantikan oleh mata uang lain. Beberapa faktor yang membuat Dolar sulit digantikan antara lain:

Faktor yang Menjaga Dolar Sulit Tergantikan:

  1. Stabilitas dan Kepercayaan: Dolar dipandang sebagai mata uang yang paling stabil, didukung oleh ekonomi terbesar dan sistem keuangan yang kokoh di Amerika Serikat. Kepercayaan ini membuat Dolar menjadi pilihan utama bagi investor dan bank sentral di seluruh dunia.

  2. Perjanjian Petro Dolar: Sejak 1973, semua transaksi energi internasional dilakukan dalam Dolar, menciptakan permintaan terus-menerus terhadap Dolar dan memperkuat posisinya dalam perdagangan global.

  3. Mata Uang Cadangan: Sekitar 60-70% dari cadangan devisa global terdiri dari Dolar, menunjukkan bahwa Dolar adalah pilihan utama bagi bank sentral dalam berbagai transaksi internasional.

  4. Pasar Valuta Asing (Forex): Dolar adalah mata uang yang paling banyak diperdagangkan di pasar forex, dengan hampir 90% transaksi melibatkan Dolar, menunjukkan dominasi Dolar dalam perdagangan global.

Faktor yang Mungkin Membuat Dolar Tergantikan:

  1. Kemunculan Mata Uang Lain:
    • Euro: Meskipun menjadi pesaing utama Dolar di Eropa, berbagai masalah ekonomi di zona euro membuatnya kurang stabil dibandingkan Dolar.
    • Yuan Renminbi (RMB): China meningkatkan penggunaan RMB dalam perdagangan internasional, tetapi sistem keuangan China masih kurang transparan dibandingkan AS.

  2. Diversifikasi Cadangan Devisa: Beberapa negara mulai mengurangi cadangan Dolar mereka dan mempertimbangkan untuk menggunakan mata uang lain dalam transaksi internasional. Misalnya, Rusia dan China mencoba untuk memperdagangkan barang-barang internasional menggunakan mata uang lain seperti euro atau yuan.
  3. Teknologi dan Mata Uang Digital: Kemunculan mata uang digital seperti Bitcoin dan stablecoin yang didukung oleh mata uang tradisional, bisa mempengaruhi penggunaan Dolar dalam transaksi global. Namun, adopsi luas untuk mata uang digital ini masih dalam tahap awal dan menghadapi banyak tantangan regulasi.

Also, Read – MENGENAL KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Secara keseluruhan, meskipun ada tekanan dari mata uang lain dan teknologi baru, Dolar tetap menjadi mata uang dominan dalam perdagangan internasional dan cadangan devisa global. Untuk Dolar tergantikan, diperlukan perubahan besar dalam ekonomi global dan keuangan, serta peningkatan stabilitas dan kepercayaan pada mata uang alternatif.

 

author avatar
Sapitri
I have experience working in the health sector as a medical equipment regulator, in the tax sector as a tax consultant, and in the administration sector as head of company administration.

Table of Contents

Tinggalkan Balasan